Jumat, 12 Juni 2015

[puisi] Penantian


Ini adalah penantian yang penuh harap. 
Selaiknya penyair belunjur di atas atap. 
Menunggu inspirasi yang mengetuk masuk ke dalam otak. 
Diam-diam merangkai kata menjadi puisi yang cakap. 

Ini adalah penantian yang penuh luka. 
Seperti seorang ibu yang berkorban demi anaknya. 
Berpeluh kesah menghidupi sang buah cinta. 
Meratap-ratap sampai mereka kelak dewasa. 

Ini adalah penantian yang penuh tanda tanya. 
Seperti petani yang menyemai padi di pagi buta. 
Menunggu tunasan benih berbulan-bulan lamanya. 
Tanpa pernah tahu berapa banyak tuaian yang diterima. 

Ini adalah penantian yang penuh cemas. 
Seperti peziarah yang berjalan di bebatuan keras. 
Mendaki hari sampai tenaga terkuras. 
Terisau pilu dengan peluh yang menderas. 

Ini adalah penantian yang penuh papa. 
Seperti kupu-kupu yang menunggu dalam pupa. 
Menanti-nanti saat mereka berganti rupa. 
Menunggu sebuah asa di dalam hidup mereka yang hampa. 

Ini adalah penantian yang penuh tanda. 
Pada akhirnya kau dan aku akan berjumpa. 
Dan mungkin ini semua tidak akan berakhir bahagia. 
Tapi setidaknya aku pernah mengecap sang bahagia. 
Bersamamu dalam penantian dan perjumpaan kita. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar