Ini adalah buku travelling kedua
yang saya baca setelah Life’s Traveller. Dan setelah sebelumnya seringkali saya
mengira putri yang satu ini terlalu sembrono di interviewnya dalam Miss
Universe 2006 dengan kalimat pamungkasnya, Indonesia is a beautifull city. But hey,
membaca buku ini membuat penilaian saya terhadap wanita blasteran
Indonesia-Jerman ini benar-benar berubah.
Bagaimana tidak, image seorang putri
di mata saya adalah wanita-wanita high class yang pastinya tidak mau
berkotor-kotor ria. Tapi semuanya terpatahkan di sini. Apalagi mendengar
pengakuannya bahwa ia sempat tidak mandi selama seminggu saat mendaki Gunung
Himalaya. Wew, saya bahkan belum pernah puasa mandi selama itu.
Buku ini menuliskan pengalaman
Nadine menjelajahi Indonesia dan dunia. Mostly perjalanan mendaki dan
divingnya. Tulisannya sendiri masih terasa
tersendat. Dan timeline yang terkadang kurang jelas membuat saya bingun. Kejadian
satu dengan lainnya kadang tidak jelas korelasi waktunya sehingga pembaca harus
menebak-nebak sendiri.
Dan lagi, ini adalah travelling
book. Seharusnya Nadine memberikan tips-tips travelling yang bermanfaat bagi
pembaca. Seperti laiknya buku Life’s Traveller. Bukannya malah disuguhi top ten
list of Nadine. Like sepuluh barang yang dicolong Nadine. Are you kidding me?
But overall, buku ini enak buat
dibaca. Pemikiran Nadine yang radikal dan tampak sekali sangat mencintai alam
tanpa dibuat-buat really amazed me. Juga petualangannya di berbagai negara dan
landscape sangat membuat iri. Ditambah covernya yang nyeni banget. Membuat buku
ini layak dijadikan koleksi.
3.5/5 from me.
Anyway, saya masih tidak mengerti
mengapa Nadine terlihat cantik sekali di setiap foto. Bahkan saat memakai baju
lusuh dan muka yang tak kalah lusuh saat di India.
>,<
Tidak ada komentar:
Posting Komentar